TEORI PASCA KETERGANTUNGAN ANA ROBY ASTIWI 11004 DONA DWI DAMAYANTI 11005 FAHMA NUR AINI 11004 PEGI AYU IRANA DEWI 11016 Latar Belakang Teori pasca-ketergantunga ini muncul sebagai alternatif dari teori sebelumnya, teori ketergantungan dan memberi perspektif baru pada teori-teori pembangunan pada umumnya. Salah satu perspektif penting yang diberikan adalah bahwa aspek eksternal dari pembangunan menjadi penting. Sebelumnya aspek tersebut kurang dianggap berperan. Negara-negara lain hanya dianggap sbg mitra dagang, yg sering kali sangat membantu proses pembangunan yang terjadi di suatu negara. Ataupun dianggap menghambat, karena negara itu sangat besar kekuatan ekonominya, sehingga negara yang sedang membangun tidak bisa bersaing dengan mereka.
Teori Liberal - pada dasarnya tidak banyak dipengaruhi oleh teori ketergantungan, teori liberal tetap berjalan seperti sebelumnya yakni mengikuti asumsi-asumsi bahwa model dan investasi adalah masalah utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi - Teori yang dianut oleh para ahli ekonomi ini lebih mengembangkan diri pada keterampilan teknisnya, yakni bagaimana membuat table input-output yang baik, bagaimana mengukur keterkaitan diantara berbagai sector ekonomi dan sebagainya. Tentu saja bukan tidak berguna. Tetapi, yang kurang dipersoalkan adalah bagaimana faktor politik bisa dimasukkan ke dalam model mereka. Kritik terhadap teori liberal pada umumnya berkisar pada ketajaman definisi dari teori ketergantungan. Definisi yang ada dianggap terlalu kabur, sulit dijadikan sesuatu yang operasional. Tanpa kejelasan dan ketajaman konsep-konsep dasarnya, teori ketergantungan lebih merupakan sebuah retorika belaka. Agar konsep ketergantungan dapat di pakai untuk menyusun teori, maka ada dua kriteria yang harus dipenuhinya, yaitu: - Gejala ketergantungan ini harus hanya ada di negara-negara yang ekonominya mengalami ketergantungan dan tidak di negara yang tidak tergantung dengan negara lain.
Gejala ini mempengaruhi perkembangan dan pola pembangunan di negara-negara yang tergantung. Teori Artikulasi Munculnya teori ini dikarenakan ketidakpuasan terhadap teori ketergantungan karena pada dasarnya pembangunan dan industrialisasi memang terjadi di negara-negara terbelakang. Pertama dikembangkan oleh antropolog Perancis, seperti Claude Meillassoux dan Pierre Phillippe Rey.
Teori ini melihat persoalan keterbelakangan dalam lingkungan proses produksi, artinya keterbelakangan di negara-negara Dunia Ketiga harus dilihat sebagai kegagalan dari kapitalisme untuk berfungsi secara murni, sebagai akibat dari adanya cara produksi lain di negara-negara tersebut. TEORI PASCA KETERGANTUNGAN Latar Belakang TEORI PASCA-KETERGANTUNGAN Teori Pasca Ketergantungan Teori Liberal Teori Artikulasi Bill Warren Teori Sistem Dunia Dari penelitiannya terhadap aspek ekonomi dan sosiopolitik dari gejala ketergantungan, Lall melihat bahwa gejala ini juga terdapat di negara-negara yang dianggap tidak tergantung. Misalnya tentang dominasi modal asing. Dalam hal ini, Kanada dan Belgia akan lebih tergantung daripada India atau Pakistan. Tetapi sulit sekali memasukkan Kanada dan Belgia ke dalam kelompok negara-negara yang tergantung, karena tingkat kemakmurannya yang tinggi. Baik dominasi maupun ketergantungan merupakan gejala yang umum yang ada di negara-negara pusat maupun pinggiran.
Teori artikulasi bertitik tolak dari konsep Formasi Sosial. Dalam Marxisme dikenal konsep cara produksi (mode of production), misalnya cara produksi feodal, cara produksi kapitalis, dan cara produksi sosialis, yang ketiganya memiliki perbedaan.
Misal dalam kapitalisme terdapat pasar bebas, akumulasi modal yang cepat dan sebagainya. Namun, kenyataan yang sesungguhnya dalam masyarakat tidak hitam putih seperti itu. Adanya cara peralihan seperti dari cara produksi feodal ke kapitalis bukan terjadi pada hitungan hari, tetapi memakan waktu yang lama dan pada waktu peralihan yang lama inilah terjadi percampuran dari dua atau lebih cara produksi. Oleh karena itu, gejala di mana beberapa cara produksi ada bersama disebut dengan formasi sosial. Jika teori ketergantungan melihat bahwa kapitalisme yang menggejala di negara-negara pinggiran berlainan dengan kapitalisme yang menggejala di negara-negara pusat, maka teori artikulasi berpendapat bahwa kapitalisme di negara-negara pinggiran tidak dapat berkembang karena artikulasinya, atau kombinasi unsur-unsurnya tidak efisien. Dengan kata lain, kegagalan dari kapitalisme di negara-negara pinggiran bukan karena yang berkembang di sana adalah kapitalisme yang berbeda, tetapi karena koeksistensi cara produksi kapitalisme dengan cara produksi lainnya (kemungkinan) saling menghambat.
Teori Artikulasi bertitik tolak dari konsep formasi sosial. Dalam Marxisme dikenal konsep cara produksi. Masing-masing cara produksi mempunyai ciri yang berlainan dengan cara produksi lainnya. Namun dalam kenyataannya di dalam masyarakat selalu terdapat lebih dari satu cara produksi secara bersama-sama.
Inilah yang disebut formasi sosial, yaitu gejala dimana beberapa cara berproduksi ada bersama. Bill Warren Warren membantah inti teori ketergantungan, yakni bahwa perkembangan kapitalisme di Negara-negara pusat dan pinggiran berbeda. Kapitalisme di Negara manapun sama. Oleh karena itu, tesis warren cenderung menjadi a-historis dan dekat dengan teori para ahli ilmu social liberal. Inti dari kritik Warren adalah bahwa dalam kenyataannya, negara-negara yang tergantung menunjukkan kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi dan proses industrialisasinya. Bahkan kemajuan ini menunjukkan bahwa negara-negara yang tergantung ini sedang mengarah pada pembangunan yang mandiri. Warren menunjukkan data-data yang memperlihatkannya bahwa setelah perang dunia kedua, anggapan akan adanya keterbelakangan di Negara-negara pinggiran hanya merupakan ilusi belaka.
Ada enam pokok yang dibahasnya, yakni; 1. Masalah PNB perkapita, 2. Masalah kesenjangan sosial, 3. Masalah marginalisasi, dimana orang jadi tersingkir dari lapangan kerjanya, 4. Masalah produksi yang diarahkan pada barang-barang mewah, dan bukan barang pada kebutuhan pokok, 5. Masalah industrialisasi, 6.
Tu hi re mp3 download. Masalah kapitalisme. Dari data statistic yang dikumpulkannya, warren membuktikan bahwa apa yang diramalkan oleh teori ketergantungan ternyata tidak benar. Oleh karena itu, dia menyimpulkan: “Jadi, berlawanan dengan pendapat umum yang ada, dunia ketiga tidak mengalami kemandekan secara relative maupunabsolut setelah perang dunia ke dua, sebaliknya, kemajuan yang berarti dalam hal kemakmuran material dan pembangunan kekuatan produksi telah tercapai, dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan sebelum perang.
![Pdf Pdf](/uploads/1/2/3/9/123937384/942656659.jpg)
Kenyataan ini juga berlawanan dengan pandangan kaum marxis yang menyatakan bahwa pembangunan nasional yang mengikuti jalan kapitalis bisa terjadi di dunia ketiga”. IMMANUEL WALLERSTEIN: TEORI SISTEM DUNIA Teori ini berpendapat bahwa dulu didunia terdapat sistem – sistem kecil atau sistem mini dalam bentuk kerajaan atau bentuk pemerintahan lainnya.
Teori Dependensi
Kemudian terjadi penggabungan-penggabungan, baik melalui penaklukan secara militer maupun secara sukarela. Sebuah kerajaan besar kemudian muncul. Meskipun tidak sampai menguasai seluruh dunia, tetapi karena besarnya yang luar biasa dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang ada sebelumnya, kerajaan ini disebut sebagai kerajaan dunia atau world empire. Kerajaan dunia ini mengendalikan kawasannya melalui sebuah sistem politik yang dipusatkan.
Teori Keterbelakangan
Perkembangan teknologi perhubungan dan perkembangan di bidang lain kemudian memunculkan sistem perekonomian dunia yang menyatu. Dengan kata lain, sistem perekonomian dunia adalah satu-satunya sistem dunia yang ada. Sistem dunia inilah yang sekarang ada sebagai kekuatan yang menggerakkan negara-negara di dunia. Sistem dunia yang ada sekarang adalah kapitalisme global. Negara semi pinggiran yang disampaikan oleh Wallerstein merupakan sebuah pelengkap dari konsep sentral dan pinggiran yang disampaikan oleh teori dependensi. Alasan sederhana yang disampaikannya adalah, banyak negara yang tidak termasuk dalam dua kategori tersebut sehingga Wallerstein mencoba menawarkan konsep pembagian dunia menjadi tiga kutub yaitu sentral, semi pinggiran dan pinggiran.
Terdapat dua alasan yang menyebabkan sistem ekonomi kapitalis dunia saat ini memerlukan kategori semi pinggiran, yaitu: 1. Dibutuhkannya sebuah perangkat politik dalam mengatasi disintegrasi sistem dunia 2. Dibutuhkannya Sarana pengembangan modal untuk industri dari negara sentral. Disintegrasi sistem dunia sangat mungkin terjadi sebagai akibat “kecemburuan” negara pinggiran dengan kemajuan yang dialami oleh negara sentral.
No app has so many Indian astrology, Vedic astrology and Hindu astrology features like AstroSage Kundli. This astrology software is especially designed keeping mobility and instant calculations in mind. Kundli matching software free download for windows 8 64 bit. Note: AstroSage Kundli App requires active Internet connection. Moreover it is absolutely FREE. AstroSage Kundli is most powerful Birth Chart software (Kundli software, Kundali software or Vedic Horoscope) based on Indian Astrology / Vedic Astrology/ Hindu Astrology/ Jyotish in Windows 8.1 App Store.
Kekhawatiran akan timbulnya gejala disintegrasi ini dikarenakan jumlah negara miskin yang sangat banyak harus berhadapan dengan sedikit negara maju. Solusi yang ditawarkan adalah membentuk kelompok penengah antara keduanya atau dengan kata lain adanya usaha mengurangi disparitas antara negara maju dan negara miskin.
Secara ekonomi, negara maju akan mengalami kejenuhan investasi sehingga diperlukan perluasan atau ekspansi pada negara lain. Upaya perluasan investasi ini membutuhkan lokasi baru pada negara miskin. Negara ini kemudian dikenal dengan istilah negara semi pinggiran, Wallerstein mengajukan tesis tentang perlunya gerakan populis berskala nasional digantikan oleh perjuangan kelas berskala dunia. Lebih jauh Wallerstein menyatakan bahwa pembangunan nasional merupakan kebijakan yang merusak tata sistem ekonomi dunia.
Teori Pasca Ketergantungan merupakan reaksi terhadap Teori Ketergantungan, tetapi belum memiliki nama sendiri sebagai satu kelompok. Teori ini bisa disebut sebagai Teori tentang Pembangunan, yang dimana muncul setelah adanya Teori Ketergantungan.
Catalogue Persistent Identifier APA Citation Suwarsono. & So, Alvin Y. Perubahan sosial dan pembangunan di Indonesia: teori-teori modernisasi, dependensi dan sistem dunia. Jakarta: LP3ES MLA Citation Suwarsono. and So, Alvin Y.
Perubahan sosial dan pembangunan di Indonesia: teori-teori modernisasi, dependensi dan sistem dunia / Suwarsono, Alvin Y. So LP3ES Jakarta 1991 Australian/Harvard Citation Suwarsono. & So, Alvin Y. 1991, Perubahan sosial dan pembangunan di Indonesia: teori-teori modernisasi, dependensi dan sistem dunia / Suwarsono, Alvin Y.
So LP3ES Jakarta Wikipedia Citation.